Cilacap - Siswa difabel menghadapi tantangan lebih dalam kegiatan pembelajaran di masa pandemi. Mereka harus beradaptasi dengan teknologi karena adanya pembelajaran jarak jauh. Production Unit Cilacap selanjutnya melalui program corporate social responsibility memberikan bantuan pendidikan berupa 5 paket perangkat teknologi informasi kepada SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri Cilacap, komplek sekolah penyandang difabel terbesar di provinsi Jawa Tengah.
SLB Negeri Cilacap, lokasi di Jalan Ketapang Kelurahan Gumilir Kab. Cilacap selama lebih dari 5 bulan tidak bisa menyelenggarakan pembelajaran reguler di sekolah. Baik guru dan siswa merasakan tantangan pembelajaran jarak jauh, dimana mereka sangat mengandalkan teknologi informasi.
Anugrah Saputra, Manager Production Unit Cilacap mengatakan: "Satu hal yang mengetuk kami adalah betapa guru dan siswa di sini bekerja keras untuk belajar. Untuk memberikan ilmu, bapak ibu guru bekerja lebih dari biasanya, yakni mengenal beragam teknologi dan bagaimana mentransfernya ke anak didik."
Sementara itu, siswa pun dengan keterbatasan sekaligus kelebihan yang mereka miliki harus bekerja keras untuk mendapatkan ilmu baru. Mengenal aplikasi, berkomunikasi jarak jauh, mengerjakan tugas dan ujian online, dan lainnya.
Bapak Tawar, M.Pd selaku Kepala SLB Negeri Cilacap menyatakan bahwa bantuan pendidikan berupa perangkat IT menjadi sangat bermanfaat. "Program ini sejalan pula dengan kebijakan pemerintah. Adanya pandemi diarahkan untuk melakukan penyesuaian penyelenggaraan kegiatan di sekolah, diantaranya memperbanyak pelatihan IT untuk guru. Sehingga bantuan ini menjadi fasilitas yang sangat bermanfaat untuk sekolah," ungkapnya.
Lusi (17) salah satu penyandang tuna netra mengaku pembelajaran online lebih rumit, namun ia tetap bersemangat mengikutinya. "Orangtua belum bisa membantu karena kesulitan juga mengoperasikan perangkatnya, tapi ada kakak dan adik yang membantu saya memakai aplikasi untuk belajar online," tuturnya.
SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri Cilacap berdiri sejak tahun 1984, terdiri dari SD, SMP, dan SMA dan mendidik 5 kelompok ketunaan yakni tuna netra, tuna wicara tuna rungu, tuna grahita, dan tuna daksa dengan lebih dari 330 siswa. Kegiatan simbolis penyerahan bantuan Pertamina Lubricants Peduli dilaksanakan bersama guru dan perwakilan siswa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid 19. (*)