Saat ini, Pertamina sudah mengembangkan teknologi dan inovasi terbaru yang memanfaatkan energi listrik, yaitu membuat pengisian energi kendaraan listrik yang dinamakan dengan “Green Energy Station,”
Green Energy Station (GES) hadir bertepatan dengan HUT PT. Pertamina (Persero) ke-61 dan sebagai ekosistem baru untuk kendaraan listrik di Indonesia, Pertamina dapat menjamin kenyamanan pelayanan bagi para pengguna kendaraan listrik. Oleh sebab itu, Pertamina akan terus menggali, bekerja sama dan mengembangkan teknologi tersebut agar semakin lebih baik lagi kedepannya dengan pihak terkait, terutama agar aksesnya mudah diterima oleh masyarakat Indonesia.
Untuk teknologi GES terdiri dari 3 konsep utama yaitu Konsep Green yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU. Kedua Konsep Future yang memiliki EV Charging Station, dan yang ketiga Konsep Digital yaitu pembayaran di SPBU dilakukan secara cashless dengan aplikasi MyPertamina serta dilengkapi dengan self-service. Di Indonesia, terutama Jakarta, baru ada satu SPBU yang sudah memiliki teknologi tersebut yaitu di kawasan Rasuna Said, Kuningan. Beberapa kendaraan yang dapat mengisi bahan bakarnya adalah merk BMW, Mitsubishi, Toyota, dan Gesits. Kabar gembiranya, selama masa promo, maka kendaraan yang sudah bisa mengisi bahan bakar menggunakan teknologi tersebut.
GRATIS di SPBU GES Rasuna Said, Jakarta. Di SPBU ini telah terpasang 4 (empat) unit charging station, diantaranya ada 2 (dua) unit merupakan tipe fast charging yang mampu mengisi penuh baterai kendaraan listrik dalam waktu kurang dari 15 menit dan 2 (dua) unit lainnya merupakan tipe normal charging. Target kedepannya akan ada 6.500 SPBU yang memakai logo Pertamina menggunakan solar panel, minimal sebagai penerangan.
Alasan Pertamina meluncurkan teknologi GES yaitu karena melihat bahwa bisnis pengisian baterai akan menjadi bagian integral dari bisnis SPBU Pertamina di masa depan. Dengan konsep yang sudah berjalan, dan dengan dukungan penuh dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah melalui Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, serta sinergi BUMN dengan Telkom dan PLN, Lembaga Pendidikan melalui UI, dan para pelaku bisnis kendaraan listrik BMW, Toyota, Mitsubishi, dan Gesits, serta pelaku bisnis charging station Bosch. Diharapkan teknologi ini sudah bisa dikembangkan sesuai dengan yang diharapkan untuk masa depan ekosistem energi di Indonesia.
GES juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan ritel Pertamina melalui
sistem yang cepat dan handal. Kecepatan tersebut didukung dengan sistem digitalisasi SPBU melalui standarisasi POS System dan cashless payment melalui aplikasi MyPertamina. Pertamina telah bersinergi dengan Telkom dalam menghadirkan konsep cashless payment MyPertamina dan dashboard monitoring system untuk mempermudah manajemen maupun stakeholder terkait untuk memantau secara langsung penjualan yang terjadi di setiap titik SPBU.
Langkah–langkah tersebut di atas sangat penting, dan Pertamina akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk mengembangkan konsep ini, fasilitasnya demi kebaikan Negara Indonesia.
Adanya Pertamina Green Energy Station didasari oleh pergeseran global dunia otomotif dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV), yang ditandai dengan pergantian penggunaan bahan bahan bakar jenis bensin menjadi baterai PHEV dan EV. Hal ini diprediksi akan menjadi substitusi bagi pengisian fuel untuk kendaraan yang saat ini dijalankan oleh Pertamina. Diharapkan 5 tahun kedepan, perkembangan teknologi ini sudah bisa dirasakan dan digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.