Dengan semangat memasuki tahun 2022, PTPL menyelenggarakan Town Hall Meeting (THM) Awal Tahun dengan tema “Hadapi Tantangan Perubahan Melalui Transformasi” via Live Mteams pada hari Selasa, 15 Februari 2022. Acara dihadiri oleh jajaran direksi, manajemen dan lebih dari 350 Perwira PTPL secara nasional.
THM perdana di tahun 2022 ini menekankan beberapa poin antara lain kepatuhan akan protokol kesehatan disaat Indonesia sedang dilanda gelombang ketiga Covid-19, kinerja dan pencapaian 2021 serta komitmen implementasi strategi dan transformasi PTPL di tahun 2022.
Dalam sambutan pembukanya, PTH Direktur Utama Werry Prayogi menyampaikan bahwa sejak tahun 2020, PTPL telah menjalankan strategi besar melalui berbagai program transformasi bisnis yang berkelanjutan dengan target pencapaian yang tinggi.
“Dengan adanya pandemi Covid-19 tentu telah mendistorsi jalannya proses tersebut. Dengan goncangan ini, masih banyak yang patut kita syukuri bersama bahwa PTPL memiliki ketahanan bisnis yang kokoh dan mampu berdiri tegak sampai garis finish di tahun 2021. Pertumbuhan yang baik ini merupakan kontribusi dan kerja keras seluruh Perwira PTPL,” ucapnya.
Werry menegaskan beberapa hal yang harus dievaluasi dan terus dijalankan oleh seluruh Perwira agar tantangan dapat terus dihadapi dengan hasil yang maksimal, antara lain PTPL harus lebih kuat lagi dalam mengatur pasar, PTPL juga harus mampu berdiri kokoh dan menjadi pegangan yang kuat bagi seluruh stakeholders termasuk pekerja, mitra, pemasok, distributor dan turunan lainnya, pola orientasi bekerja harus segera diubah dari ‘fokus pada hasil’ menjadi ‘fokus pada proses’ dan yang terakhir adalah kemampuan untuk merubah mindset dari monopoli ke pasar bebas dengan komitmen “Know your product, your market and technology”.
THM kemudian dilanjutkan dengan paparan kinerja 2021 dan arahan 2022 oleh Direktur Finance & Business Support Catur Dermawan. Dalam kesempatan ini, Catur memberikan apresiasi atas berbagai pencapaian seluruh direktorat selama tahun 2021. Pencapaian ini telah berkontribusi terhadap realisasi pencapaian KPI antara lain Sales Volume (KL) 103,5%, Revenue (Milyar Rupiah) 101,4%, Net Profit (Milyar Rupiah) 106,5%, dan EBITDA (Milyar Rupiah) 104,7%.
“Tentu dengan pencapaian ini menjadi challenge bagi PTPL untuk tahun 2022 dimana pada RKAP 2022 mengalami peningkatan target,” tuturnya.
Salah satu pencapaian lainnya di tahun 2021 adalah Penyusunan PKB ke II PTPL 2022/2024 yang telah mencapai kesepakatan antara perusahaan dan pekerja dan akan ditindaklanjuti dengan penandatangan PKB II bersama.
Catur menyampaikan bahwa kesepakatan PKB ini adalah suatu prestasi yang membanggakan dan direksi memberikan apresiasi kepada seluruh tim perundingan yakni perwakilan SPPL dan perwakilan pekerja serta manajemen.
“Kami mengharapkan dengan telah terlaksananya perundingan dan tercapainya kesepakatan, dapat menjadi landasan dalam melakukan komunikasi yang sehat serta membangun semangat inovasi untuk kemajuan perusahaan, bertanggung jawab terhadap tugasnya serta berkomitmen melakukan hak dan kewajibannya terhadap perusahaan,” lanjutnya.
Dalam arahan direksi selanjutnya, Direktur Sales & Marketing Sari Rachmi menggambarkan growth di segmen otomotif dan overseas dimana merefleksikan effort yang kuat dalam menjaga pasar yang ada. Sari menyampaikan apresiasinya kepada seluruh region yang telah berkontribusi terhadap pertumbuhan penjualan di tahun 2021.
Sari juga menegaskan sederet kunci utama untuk optimasi kinerja di tahun 2022 antara lain menetapkan strategi harga yang sesuai dengan level kompetisi di pasar, perbaikan pada retail channel management dan account management untuk segmen industri, perhatian kepada ketersediaan LBO serta sales execution yang lebih optimal guna mencapai target-target KPI yang disepakati.
Selain sebagai wadah komunikasi manajemen dalam menyampaikan kinerja 2021 dan arahan 2022, salah satu yang berbeda dari agenda THM biasanya adalah adanya paparan progress transformasi PTPL oleh Chief Transformation Office (CTO) PTPL Nugroho Setyo Utomo.
“Dalam transformasi, ada 2 hal yaitu secara fundamental dan potensial, hal ini mengingat dengan masuknya era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), Industry Digital 4.0 yang dimana ini akan berdampak langsung pada suatu perusahaan untuk menentukan keberlangsungan usahanya (sustainability) ditengah era ini“.
Beliau juga menambahkan bahwa “dalam menghadapi era ini dibutuhkan dukungan dari berbagai elemen serta teamwork yang solid”.
“Di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) dan Industry Digital 4.0, Transformasi menjadi fundamental bagi suatu perusahaan untuk menentukan keberlangsungan usahanya (sustainability). Untuk menghadapi situasi ini maka dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan tentunya teamwork yang solid,” tutur CTO.
Progress transformasi PTPL resmi kick off pada September 2021 (fase 1) dimana menitik beratkan pada penyusunan strategi, perubahan visi misi, menetapkan 4 pilar bisnis dan 3 Enabler. Hal ini didukung oleh 20 BTP (Breakthrough Transformation Projects) serta 81 inisiatif yang telah melalui proses validasi dan kajian mendalam.
CTO melanjutkan bahwa transformasi yang dijalankan oleh PTPL adalah sebuah landscape untuk membangun kapabilitas perusahaan dalam menghadapi perubahan bisnis dan juga merupakan bagian dari unlock value yang sejalan dengan arahan Kementerian BUMN RI.
THM kemudian diakhiri dengan menyampaikan harapan dan komitmen BOD dalam mengawal transformasi PTPL kedepannya. Seluruh BOD berharap bahwa Perwira PTPL dapat mendukung laju transformasi ini mengingat era dan market pelumas yang berubah secara cepat dan masif dan tidak lupa untuk berupaya meningkatkan kompetensi SDM, dan memperkuat business acumen secara berkelanjutan.