JAKARTA – Pertamina Lubricants kembali berpartisipasi sebagai sponsor utama dalam acara The 3rd Sumatra Coal Outlook & Digitalization in Mining Indonesia 2024: From Pit to Port yang diselenggarakan oleh Petromindo pada tanggal 7-8 Agustus 2024 di J.W Marriot Hotel, Jakarta.
Acara bergengsi ini mempertemukan para pemangku kepentingan utama di industri batu bara dan pertambangan dari seluruh Indonesia dan mancanegara, membahas tantangan-tantangan yang secara historis telah menghambat produksi batu bara di Sumatra. Dengan fokus pada pengembangan infrastruktur, solusi logistik, dan praktik penambangan berkelanjutan, konferensi ini bertujuan untuk membuka potensi dan peluang di industri ini.
Sebagai salah satu pusat produksi batu bara Indonesia, Sumatera memiliki potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Namun, tantangan transportasi secara historis telah membatasi potensi batu bara Sumatera. Sekarang, dengan investasi besar dalam pengangkutan jalan, rel kereta api, dan jalur sungai, wilayah ini berada di ambang membuka potensi batu bara Sumatera yang besar dan memastikan pengiriman batu bara yang efisien dan hemat biaya. Pada tahun 2023, Indonesia memproduksi 775 juta ton batu bara, dengan 82% berasal dari Kalimantan dan hanya 18% dari Sumatera. Kalimantan Timur memimpin dalam produksi, diikuti oleh Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan.
Sumatera mengekspor sekitar 74,5 juta ton batu bara pada tahun 2023, terutama ke Tiongkok dan India, sementara konsumsi dalam negeri mencapai 65,5 juta ton. Sumatera Selatan mendominasi ekspor, dengan kontribusi sebesar 71,8% dari total ekspor. Permintaan dalam negeri tetap tinggi karena dekatnya industri konsumen batu bara di Jawa dan Sumatera.
Dalam acara ini, Sr Tech Specialist Powrgn & Rotating Eq Agung Prabowo berkesempatan untuk memberikan pemaparan tentang komitmen Pertamina Lubricants dalam mendukung industri batu bara nasional dengan memperkenalkan solusi Integrated Lubrication Management (ILM) for Coal Mining Transport, Logistics, & Supply: A Comprehensive Approach to Equipment Reliability and Efficiency in Coal Mining yakni pendekatan komprehensif yang dirancang untuk meningkatkan keandalan peralatan dan efisiensi operasional di seluruh rantai pasok tambang batu bara. Acara ini dihadiri oleh berbagai konsumen Pertamina Lubricants antara lain PPA, PAMA, Titan, Bukit ASAM, MIFA & KAI, GEM, UT dan lainnya. Adapun ada juga potensi konsumen yang hadir seperti RMKE, Gurita Lintas samudera, RFS Group, MNC Mining.
Solusi ILM mencakup berbagai aspek penting dalam operasional tambang. Dengan fokus pada pelumasan yang optimal, ILM bertujuan untuk mengurangi downtime peralatan, memperpanjang umur mesin, dan meningkatkan efisien. Hal ini sangat penting dalam industri yang sangat bergantung pada kinerja alat berat dan kendaraan transportasi.
"Melalui pendekatan ILM, kami berupaya memastikan bahwa setiap komponen dalam rantai pasok tambang batu bara beroperasi dengan performa optimal," kata Agung Prabowo. "Kami percaya bahwa dengan solusi pelumasan yang tepat, kami dapat membantu industri batu bara Indonesia untuk tetap kompetitif dan efisien di tengah tantangan global."
Agung juga memberikan contoh untuk konsumen yang sudah memakai produk Pertamina Lubricants dimana ILM sangat valuable di industri pertambangan dan batu bara di Sumatera yakni berkontribusi dalam efisiensi dan menaikan Ebitda.
Agung menyimpulkan bahwa Pertamina Lubricants siap mendukung industri batu bara nasional melalui inovasi dan solusi yang berkelanjutan. Dengan pendekatan ILM dan sinergi terus menerus, Pertamina Lubricants akan mendorong sektor ini di Indonesia untuk mencapai kinerja operasional yang lebih baik, efisien, dan berdaya saing tinggi.