SESAYAP - Pertamina Diesel Exhaust Fluid (DEF) telah resmi digunakan di site PT Mitra Karya Prima (MKP) site Sesayap. PT MKP sendiri adalah anak perusahaan dari PT Pembangkitan Jawa Bali Services (PJB Services) yang bergerak di bidang penyedia jasa pendukung kegiatan penyediaan listrik dan lainnya.
Sebagai latar belakang, dalam pengembangan DEF, Pertamina mengoptimalkan potensi dan sumber daya dari berbagai pihak yakni Technology Innovation Pertamina sebagai formulator produk, Pupuk Kujang Cikampek (PKC) sebagai penyedia bahan baku Low Biuret Urea, penggunaan fasilitas produksi milik Sintas Kurama Perdana (SKP) yang merupakan anak perusahaan PKC dan Pertamina Lubricants yang berperan dalam aspek komersialisasi produk DEF ke berbagai sektor strategis termasuk pertambangan, logistik, dan APM (Agen Pemegang Merek).
DEF (Diesel Exhaust Fluid) bertujuan untuk mengurangi pembentukan gas berbahaya seperti nitrogen oksida (NOx) yang dihasilkan oleh mesin diesel. Dengan menggunakan DEF, kendaraan diesel dapat memenuhi standar emisi Euro 5 dan Euro 6 yang lebih ketat, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan lingkungan. DEF memiliki karakteristik tersendiri seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan berbahan dasar dari Urea (CH₄N₂O) berkualitas tinggi, yang merupakan bahan dasar utamanya.
MKP merupakan konsumen Key Account (KAM) sejak tahun 2016 dan selama ini telah menempatkan Pertamina Lubricants sebagai mitra bisnis di mana project DEF ini menjadi milestone berikutnya setelah MKP berhasil menurunkan jejak karbon melalui program Integrated Lubrication Management (ILM) bersama tim Technical Specialist di tahun 2022 lalu.
VP KAM Pertamina Lubricants, Atoy Saturi mengatakan bahwa potensi pasar DEF sangat menarik bagi Pertamina Lubricants karena rasio penggunaannya yang tinggi yakni sekitar 5-6% volume BBM. Angka ini jauh lebih tinggi dari konsumsi pelumas yang berkisar 0,5-1% volume BBM.
“Pasar berikutnya yang menunggu komersialisasi Pertamina DEF adalah pabrikan kendaraan seperti Hino, Toyota, Isuzu dan Mitsubishi yang akan segera meluncurkan produk-produk dengan standar Euro 6,” tutur Atoy.