Jakarta - PTPL kembali hadir dan mendukung salah satu konferensi batubara nasional yakni Carbon Trading Outlook Conference 2023 dengan topik “Unlocking Carbon Trading Opportunities and Reducing Emissions in Indonesia's Energy and Mining Sector” yang diselenggarakan oleh Majalah CoalMetalAsia dan Petromindo.com pada Rabu, 24 Mei 2023 bertempat di Ayana Midplaza, Jakarta.
Pemerintah telah mengeluarkan serangkaian peraturan untuk mendukung program perdagangan karbon yang telah lama ditunggu-tunggu di Indonesia, sebuah langkah penting untuk mewujudkan target emisi nol bersih negara. Seperti pada 22 Februari 2023, Menteri ESDM Arifin Tasrif secara resmi meluncurkan program perdagangan karbon skema perdagangan karbon.
Menurut roadmap perdagangan karbon untuk subsektor pembangkit listrik, adopsi perdagangan karbon berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca hingga lebih dari 36 juta ton CO2e pada tahun 2030. Penerbitan Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Karbon Dalam Rangka Pencapaian Target NDC dan Pengendalian Emisi GRK dalam Pembangunan Nasional (PR 98/2021) oleh pemerintah merupakan langkah penting dalam mengatur perdagangan karbon di berbagai sektor, termasuk energi. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 21 Tahun 2022 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penetapan Harga Karbon juga menyoroti isu-isu kritis terkait kegiatan perdagangan karbon, seperti prosedur pemantauan, pelaporan, dan verifikasi.
Sementara itu, perusahaan pertambangan Indonesia juga mengungkapkan sejumlah inisiatif untuk mengurangi emisi dalam operasi pertambangan mereka. Inisiatif ini terdiri dari penggunaan teknik penambangan berkelanjutan, penggunaan teknologi inovatif untuk menurunkan emisi, dan investasi dalam sumber energi terbarukan.
Perusahaan berinvestasi dalam teknologi baru seperti kendaraan listrik, yang mengeluarkan lebih sedikit gas rumah kaca daripada peralatan pertambangan tradisional. Mereka juga mengadopsi praktik penambangan berkelanjutan, seperti mengurangi limbah dan meningkatkan pengelolaan air, untuk meminimalkan dampak lingkungan dari operasi mereka. Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi untuk mengurangi emisi dan mitigasi perubahan iklim tetapi juga menciptakan peluang bisnis baru bagi perusahaan pertambangan.
Konferensi ini merupakan peluang bagi bisnis untuk tetap menjadi yang terdepan dan memanfaatkan permintaan yang terus meningkat akan solusi berkelanjutan.
PTPL secara konsisten menghadirkan inovasi produk pelumas Industri yang mendorong produktivitas dan efisiensi operasional penggunaan mesin dan alat berat seperti produk Meditran & Meditran sx series, turalik, rored HDA series, dan grease.
“Sebagai pemimpin pasar pelumas industri di Indonesia, PTPL melahirkan produk-produk pelumas industri dengan kualitas berstandar dunia dan dengan approval dan sertifikasi dari pabrikan mesin dunia yang dapat membantu dalam mengurangi emisi karbon dalam proses produksi sehingga nantinya akan mendukung program 2026 Zero World Emission,” ungkap Sinung Wikantoro VP Sales Marketing Domestic Industry.
“Biaya pelumas menyumbang 3% dari total pengeluaran pemeliharaan tetapi secara tipikal mengontrol 70% dari mekanik yang dapat dialamatkan kegagalan. Mengoptimalkan manajemen pelumasan mengurangi potensi kerugian yang disebabkan oleh mekanis kegagalan dan meningkatkan keandalan operasional melalui produk unggulan kami ILMA yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan sifat pelumas melalui pelumasan yang baik,” lanjutnya.
PTPL juga memberikan pelayanan purna jual yang mengedepankan dukungan teknis lengkap dan terjamin mutu serta kualitasnya. Hal ini termasuk melakukan kajian atas upaya efisiensi, in house training untuk konsumen, dan kunjungan secara periodik oleh sales dan field engineer untuk mendiskusikan permasalahan pelumasan serta bertanggung jawab untuk melakukan pendampingan langsung kepada para konsumen di lapangan sehingga program keberlanjutan dapat selalu terjaga dengan baik.