Sleman - PT Pertamina Lubricants (PTPL) kembali menjalankan program Enduro Sahabat Lapas dengan memberikan pelatihan otomotif sepeda motor kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cebongan Sleman, Yogyakarta, Jawa Tengah. Pelatihan ini dijalankan sejak 18 November 2022 hingga 26 November 2022.
Enduro Sahabat Lapas (ESL) merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berfokus kepada peningkatan kapasitas Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam hal keterampilan dan keahlian praktis di bidang kewirausahaan perbengkelan. Program ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan keterampilan untuk bekal kemandirian setelah bebas dari Lapas.
Pembukaan pelatihan otomotif sepeda motor dibuka oleh Kepala Lapas Kelas IIB Sleman Kusnan dan Perwakilan PTPL Rendy Wibowo Nugraha. Selain itu, hadir pula perwakilan LPK Institusi Pengembangan Teknologi Terapan Indonesia (IPTTI) Yogyakarta yang juga bersinergi dengan PTPL Kementerian Hukum dan HAM dalam pelatihan program Enduro Sahabat Lapas ini.
Pelatihan otomotif sepeda motor ini dilaksanakan selama 7 hari dengan teori dan praktek yang llangsung diberikan sebagai bekal WBP menjadi mekanik di bengkel Enduro Express Lapas Kelas IIB Sleman. Pelaksanaan pelatihan ini menggandeng LPK IPTII Yogyakarta yang mana telah bersertifikasi dan akan mengeluarkan sertifikat untuk WBP yang mengikuti pelatihan ini. Dengan adanya pelatihan otomotif sepeda motor Enduro Sahabat Lapas ini, para warga binaan yang sudah keluar mempunyai skill dan diharapkan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat karena telah dibekali dengan banyak pengetahuan maupun ilmu baru.
"Para warga binaan yang sudah keluar dan dibekali keterampilan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat maupun menjauhi hal-hal negatif. Dengan demikian mereka pada akhirnya akan hidup mandiri nantinya. Harapan itu kita kawal terus setelah diberi pelatihan lalu sampai keluar lapas sehingga menjadi mandiri dan bermanfaat,” ujar Rendy.
Rendy menyatakan program Enduro Sahabat Lapas ini baru berjalan setahun di DIY, sedangkan di wilayah lainnya sudah memasuki tahun kedua. Di daerah lain, sudah ada mantan warga binaan membuka dua bengkel yang didukung PTPL menjadi Bengkel Enduro berikut dukungan peralatan dan pelumasnya.
"Kami berharap para mantan warga binaan bisa akhirnya membuka bengkel dan mandiri. Lapas Cebongan ini merupakan pilot project Enduro Sahabat Lapas yang rencananya apabila sukses akan direplikasi dan aplikasikan di lapas-lapas lain yang ada di DIY," lanjutnya.
Kepala Lapas Kelas IIB Sleman Kusnan menyampaikan sebagai pimpinan Lapas Cebongan, pihaknya mendukung dan mengapresiasi program Enduro Sahabat Lapas yang telah memberikan kesempatan belajar otomotif kepada warga binaan. Pelatihan otomotif ini kelak akan menjadi bekal warga binaan Lapas Cebongan untuk terjun ke masyarakat setelah masa tahanannya berakhir.
"Saya sangat bangga Pertamina Lubricants memberikan pelatihan otomotif kepada warga binaan Lapas Cebongan ini. Harapannya akan terus berlanjut programnya sehingga kesempatan warga binaan mengikuti pelatihan makin banyak dan sebagai bekal jika kembali ke masyarakat kelak" tuturnya.
Kusnan mengaku warga binaan Lapas Cebongan antusias mengikuti pelatihan ini, Warga binaan yang berkesempatan mengikuti pelatihan otomotif Enduro Sahabat Lapas Pertamina Lubricants ini sebelumnya melakukan assessment terlebih dahulu sehingga calon peserta pelatihan memang betul - betul sesuai harapan.
"Pelatihan otomotif ini sangat bermanfaat sekali bagi warga binaan. Selain mendapatkan skill dan bersertifikat, mereka mendapatkan modal apabila sudah keluar dan ingin mendirikan bengkel. Kami mempunyai empat program pelatihan tahun ini yaitu perbengkelan, pengelasan, pertukangan kayu dan pastry yang sangat diminati warga binaan Lapas Cebongan," tutup Kusnan.
Program ini sejalan dengan komitmen ESG (Economic, Social & Governance) Pertamina Go Sustainable dan pencapaian Sustainable & Development Goals (SDGs) nomor 1 yakni Menghapus Kemiskinan, nomor 8 yakni Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dan nomor 17 yakni Kemitraan untuk mencapai tujuan.